Senin, 07 Februari 2011

Menjadikan Pekerjaan Sebagai Hobi

Bila Anda ingin bahagia,
buatlah tujuan yang bisa mengendalikan pikiran,
melepaskan tenaga, serta mengilhami harapan Anda,
(Andrew Carnegie).

Jika ada pertanyaan, kerja yang bagaimana yang bisa membuat kita senang atau enjoy, dan merasa tidak tertekan? Kalau saya boleh menjawabnya, tentu suatu pekerjaan, yang pekerjaan itu merupakan bagian dari hobi kita. Karena jika suatu pekerjaan yang lahir berawal dari suatu kebutuhan dasar hidup manusia atau suatu keterpaksaan, maka itu akan membuahkan kualitas kerja yang rendah pula.

Selama ini terkadang kita tidak menyadari, bahwa ketidaknyamanan terhadap pekerjaan yang kita jalani berawal dari hilangnya rasa menikmati dalam pekerjaan itu. Sehingga yang dihasilkan bukannya sesuatu yang gemilang, namun malah tekanan jiwa atau mungkin stress karena pekerjaan kita.

Oleh karena itu, mulai sekarang, jika Anda termasuk orang yang mempunyai pekerjaan berawal dari keterpaksaan, maka sedini mungkin mulailah mencintai pekerjaan Anda. Buatlah ia sebagai hobi kita, tempat kita menyalurkan kegemaran diri kita sendiri. Dan setelah itu, lihatlah hasil positif yang dicapainya.

Menjadikan pekerjaan sebagai hobi kita, setidaknya mem­bantu menghasilkan kenikmatan di dalam menjalani hidup ini. Karena telah dibuktikan, bahwa menjalankan suatu hobi dapat menambah kenikmatan hidup manusia, dan memberikan pengaruh yang positif, serta menciptakan pengalaman yang baru dan usaha yang mendatangkan hasil. Sedangkan, orang-orang yang tidak menjalankan hobi apa pun, akan merasakan waktu berjalan dengan lambat dan membosankan. Sehingga, membuat mereka terpaksa memikirkan berbagai proble­ma­ti­ka yang membuat bosan bahkan stress.

Dan jika Anda memang mempunyai pekerjaan yang berawal dari hobi, maka konsistenlah, karena hobi, menurut saya, lahir dari minat dan bakat seseorang, sehingga hal itu akan bisa melahirkan kualitas kerja yg bagus. Semua pekerjaan yang dilandasi dengan hobi dengan demikian akan memberikan kenikmatan dan membuat kita merasa berarti dalam hidup ini.
Atas dasar inilah, saya berani menyimpulkan, jika peker­jaan berlandaskan minat atau hobi, akan bisa membawa kepada jalur yang lebih baik. Kesimpulan saya itu tidak lahir dari ruang hampa atau jatuh dari langit. Hal itu berawal dari perenungan pribadi tentang pekerjaan dan profesi saya selama ini.

Sebagai seorang yang pernah berprofesi sebagai wartawan dan pengelola di salah satu media instansi pemerintahan, pada awalnya saya merasa rendah jika dibandingkan dengan profesi teman-teman saya yang sudah memiliki jabatan tinggi. Namun, saya berpikir, pekerjaan inilah yang bisa menyalurkan bakat dan hobi saya, dengan menulis beberapa hal yang berkaitan dengan kebijakan negara. Dengan demikian, saya akan mampu menyumbangkan berbagai pemikiran saya demi kebaikan Negara.

Sebenarnya, pengalaman pribadi saya itu telah terbukti di banyak orang yang berusaha menjadikan pekerjaan sebagai hobi. Tak jarang kita lihat seseorang yang bertitel dokter, malahan berkarya di bidang entertainment, hanya karena terbiasa menyanyi sejak kecil. Ada juga mereka yang memiliki latar belakang akademis tinggi (S2 atau S3) malah banting stir jadi pengusaha tahu. Apakah yang sebenarnya terjadi? Tak dapat dipungkiri, bahwa setiap orang mendambakan pekerjaan yang dianggap ideal, baik dari segi jabatan atau pun financial.

Dari situ saya merenung, bahwa saya memiliki hobi dan bakat menulis di bidang kebijakan publik dan reformasi birokrasi, dan mungkin keahlian saya itu sangat diperlukan berbagai kalangan, baik itu pemerintah pusat maupun daerah. Sehingga, jika saya punya skill yang cukup, mengapa tidak berkomitmen dalam pekerjaan itu?

Bekerja atas dasar hobi sangat berkaitan dengan tingkat produktivitas. Banyak orang mengeluh, bosan, capek, malas untuk bekerja. Semua itu terjadi, karena pekerjaan yang mereka tekuni selama ini, belum sesuai dengan hobinya (hatinya). Bila kita termasuk orang yang mudah bosan, maka merasa memiliki hobi dalam suatu pekerjaan sangatlah cocok. Siapa pun tahu, ketika mengerjakan sesuatu yang disukai, maka pekerjaan tersebut tak akan terasa seperti beban berat yang harus dipikul setiap harinya.***

0 komentar: