Sabtu, 07 Mei 2011

Terjun Di Dunia Penulisan

Imam Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan:
“Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.” Itulah sebabnya, dengan menulis kita mendapat banyak ilmu yang bisa disampaikan lagi.

Menulis di sini diartikan sebagai “Kegiatan menuangkan gagasan, ide, pendapat, penga­laman, perasaan, pengetahuan, dalam bentuk tertulis, untuk dikomunikasikan kepada publik atau orang banyak, melalui media massa, dalam hal ini media massa cetak, baik berupa koran, tabloid, maupun majalah.” (Badiatul Muchlisin Asti, dalam bukunya Da’i Bersenjata Pena).

Menulis dalam artian di atas, memiliki banyak manfaat. Di antaranya adalah manfaat eksistensi, ekspresi, dan ekonomi. Dengan menulis di koran atau buku, eksistensi seseorang akan semakin diakui. Tak jarang seorang penulis menjadi pesohor atau populer di mata masyarakat, karena tulisan-tulisannya yang disukai masyarakat.

Menulis juga merupakan sarana ekspresi, yaitu meng­ekspresikan ide atau gagasan ke tengah-tengah ma­syarakat. Seorang penulis tak perlu mengumpulkan massa untuk memperdengarkan idenya kepada masyarakat. Namun, cukup dengan menulis artikel di koran atau majalah, yang itu bisa dikerjakan di rumah saja, ia sudah bisa mempengaruhi banyak orang. Tulisannya yang dimuat di koran atau majalah, dibaca oleh ribuan orang di berbagai tempat dan keadaan. Itulah kekuatan dari sebuah tulisan yang dapat menembus ruang dan waktu.

Yang tak kalah pentingnya, menulis juga memiliki man­­faat secara ekonomi. Banyak penulis yang kaya raya dan mam­pu meraup pundi-pundi uang dari hasil tulisan-tulisannya. Sudah banyak penulis, baik dari dalam maupun luar negeri yang telah membuktikannya. Mereka menjadi jutawan, bahkan milyader, dari aktivitas kepenulisannya.

Sayangnya, menulis yang memiliki banyak manfaat luar biasa itu, tak banyak orang yang tertarik melakukannya. Alasannya, karena menulis semacam itu, dianggap sebagai sesuatu yang sulit dan hanya orang yang berbakatlah yang bisa melakukannya. Benarkah demikian?

Jawabannya adalah “Tidak”. Setidaknya, jawaban itu be­rangkat dari pengalaman saya. Sebagai PNS, dengan latar be­lakang pendidikan akuntansi, rasanya tidak ada yang me­nyangka, bahwa saya bisa menjadi seorang penulis dengan produktivitas yang cukup tinggi, di tengah kesibukan sebagai PNS yang luar biasa. Bagaimana itu bisa terjadi? Tulisan-tulisan berikut ini akan menjawabnya. Mudah-mudahan bermanfaat.***

0 komentar: